Sistem perpajakan di Indonesia memiliki banyak aspek yang harus dipahami, terutama oleh para wajib pajak dan pengusaha. Salah satu konsep yang penting untuk dimengerti adalah perbedaan antara Pajak Penghasilan (PPh) Final dan Pajak Penghasilan (PPh) Tidak Final.
Kedua jenis pajak tersebut memainkan peran yang berbeda dalam mengatur kewajiban perpajakan dan mempengaruhi berapa banyak pajak yang harus Anda bayarkan. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara PPh Final dan PPh Tidak Final, serta bagaimana keduanya memengaruhi Anda sebagai wajib pajak.
Pajak Penghasilan (PPh) Final
PPh Final adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan tertentu yang tidak akan dikenai pajak lagi di masa depan. Ini berarti bahwa sekali pajak PPh Final dikenakan pada penghasilan, Anda tidak perlu lagi membayar pajak tambahan di masa depan berdasarkan penghasilan tersebut.
PPh Final sering dikenakan pada jenis penghasilan tertentu seperti hadiah undian, hadiah langsung, penghasilan dari pekerjaan bebas, dan beberapa jenis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Salah satu contoh paling umum dari PPh Final adalah pajak yang dikenakan pada hadiah undian. Ketika seseorang memenangkan hadiah undian, pemenang tersebut biasanya harus membayar PPh Final sebelum menerima hadiahnya.
Setelah itu, mereka tidak perlu lagi membayar pajak atas hadiah tersebut di masa mendatang, bahkan jika mereka memenangkan hadiah lagi.
Pajak Penghasilan (PPh) Tidak Final
Di sisi lain, PPh Tidak Final adalah jenis pajak yang dikenakan pada penghasilan tertentu, tetapi wajib pajak masih dapat memiliki kewajiban pajak tambahan di masa depan berdasarkan penghasilan tersebut. PPh Tidak Final sering dikenakan pada penghasilan rutin seperti gaji, penghasilan usaha, dan pendapatan lain yang cenderung terjadi secara teratur.
Sebagai contoh, gaji yang Anda terima dari pekerjaan adalah jenis penghasilan yang dikenakan PPh Tidak Final. Ketika Anda menerima gaji bulanan, jumlah pajak yang dipotong dari gaji tersebut adalah PPh Tidak Final. Namun, ini belum berarti bahwa Anda telah menyelesaikan semua kewajiban pajak Anda.
Pada akhir tahun, Anda masih harus melaporkan total penghasilan Anda dan menghitung pajak final berdasarkan penghasilan keseluruhan Anda, termasuk penghasilan dari pekerjaan.
Jika terdapat selisih antara jumlah pajak yang telah dipotong dari gaji bulanan dan jumlah pajak yang seharusnya Anda bayarkan berdasarkan total penghasilan tahunan Anda, Anda akan memiliki kewajiban pajak tambahan atau mendapatkan pengembalian pajak.
Kapan Pajak Bisa Diselesaikan?
Perbedaan mendasar antara PPh Final dan PPh Tidak Final adalah pada saat pajak dianggap “selesai.” PPh Final adalah pajak yang sudah selesai pada saat dikenakan, sedangkan PPh Tidak Final merupakan langkah awal yang harus dilakukan sepanjang tahun, dengan perhitungan final yang dilakukan pada akhir tahun pajak.
Kedua jenis pajak ini memiliki implikasi yang berbeda tergantung pada situasi keuangan Anda dan jenis penghasilan yang Anda terima. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan ini dan melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar sesuai dengan jenis pajak yang Anda hadapi.
Dalam hal ini, berkonsultasi dengan seorang ahli perpajakan atau konsultan pajak dapat sangat membantu untuk memastikan kepatuhan Anda terhadap peraturan perpajakan yang berlaku dan mengoptimalkan situasi keuangan Anda.
Kesimpulan
Pajak Penghasilan (PPh) adalah topik yang luas dan beragam dalam sistem perpajakan Indonesia. Memahami perbedaan antara PPh Final dan PPh Tidak Final adalah langkah penting dalam mengelola kewajiban perpajakan Anda dengan efisien.
Baik Anda seorang wajib pajak perorangan atau memiliki usaha, mengetahui kapan pajak dianggap selesai dapat membantu Anda merencanakan keuangan Anda dengan lebih baik dan menghindari kebingungan terkait pajak di masa depan.