Persiapan Wajib UMKM Sebelum Mulai Ekspor Produk

Perjalanan salah satu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terkendala oleh tagihan ekspor yang tidak terduga senilai Rp 118 juta telah menjadi perbincangan utama dalam ruang publik. Kasus ini menyoroti pentingnya persiapan yang matang sebelum UMKM memulai perjalanan ekspor.

Untuk memastikan keberhasilan dan menghindari risiko yang tidak diinginkan, UMKM perlu memahami dengan baik serangkaian langkah dan pertimbangan sebelum terlibat dalam kegiatan ekspor. Artikel ini akan membahas dengan rinci beberapa aspek persiapan wajib yang harus diperhatikan oleh UMKM sebelum mulai ekspor produk.

Pelajari Biaya Pengeluaran dengan Jelas

Sebelum memulai ekspor, UMKM harus memahami secara mendalam biaya-biaya yang terlibat. Diantaranya adalah biaya ekspedisi muatan kapal laut, biaya perusahaan forwarding, dan biaya kargo.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMANDIRI), Hermawati Setyorinny, menekankan pentingnya mengetahui biaya ini dengan jelas. Bill of lading (konosemen) akan menampilkan nilai ekspor, dan pemahaman yang baik terhadap biaya ini menjadi landasan dalam penentuan harga dan penentuan tujuan ekspor.

Baca juga: Pentingnya Akuntansi Perpajakan untuk UMKM

Buat Kesepakatan Kontrak Dagang Tertulis

Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah membangun perjanjian kontrak dagang secara tertulis. Hal ini sejalan dengan saran Hermawati Setyorinny, bahwa perjanjian tersebut harus menggambarkan dengan jelas segala hal yang dapat merugikan pelaku usaha UMKM.

Sebagai contoh, beberapa komoditas ekspor dapat ditolak setelah sampai di negara tujuan, dan mekanisme pembayaran dengan transfer atau uang muka (DP) dapat membatalkan transaksi secara sepihak. Oleh karena itu, suatu perjanjian yang melindungi kepentingan UMKM adalah suatu keharusan.

Dalam mengoptimalkan kinerja bisnis Anda, manfaatkanlah layanan konsultan pajak yang handal di Surabaya melalui laman penawaran kami https://trusttaxconsultant.com/konsultan-pajak-surabaya/. Dengan bimbingan ahli, Anda dapat mengelola pajak ekspor UMKM secara efisien, mengurangi beban administratif, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

Pahami Mekanisme Pembayaran

Risiko pembatalan transaksi secara sepihak dapat dihindari dengan pemahaman yang baik terhadap mekanisme pembayaran. Hermawati Setyorinny menekankan bahwa banyak komoditas ekspor ditolak setelah barang sampai di negara tujuan karena ketidaksesuaian dengan harapan pembeli. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang mekanisme pembayaran, termasuk transfer dan uang muka, akan membantu UMKM mengelola risiko ini dengan lebih baik.

Pendampingan dari Dinas Perdagangan

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, menyarankan UMKM untuk mencari pendampingan dari Dinas Perdagangan terkait. Pendampingan ini mencakup pemahaman tentang fasilitas dan insentif yang dapat diperoleh, pemenuhan standar luar negeri, dan proses sertifikasi. Dengan didampingi oleh instansi yang berkompeten, UMKM dapat memastikan bahwa produknya memenuhi standar internasional dan mampu bersaing di pasar global.

Baca juga: Upaya Pemerintah Beri Insentif Pajak untuk Pertumbuhan UMKM

Pahami Ketentuan Ekspor dengan Baik

Pemahaman tentang ketentuan ekspor merupakan langkah krusial dalam persiapan ekspor. UMKM perlu mempelajari dengan cermat kode Harmonized System (HS), jalur ekspor yang optimal, serta mekanisme ekspor yang berlaku.

Menurut Tauhid Ahmad, pemahaman ini tidak hanya mencakup aspek teknis seperti kode HS, tetapi juga mencakup pengetahuan tentang kemungkinan biaya bea ekspor. Untuk itu, pendampingan dari Dinas Perdagangan menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa UMKM memiliki pemahaman yang komprehensif terkait ketentuan ekspor.

Kesimpulan

Dalam rangka mencapai keberhasilan ekspor dan menghindari risiko yang tidak diinginkan, persiapan yang matang adalah kunci. UMKM perlu memahami biaya-biaya yang terlibat, membangun perjanjian kontrak dagang yang melindungi kepentingannya, dan memiliki pemahaman yang baik terhadap mekanisme pembayaran.

Pendampingan dari Dinas Perdagangan juga menjadi faktor krusial dalam membantu UMKM memahami dan mematuhi ketentuan ekspor, serta memastikan bahwa produknya memenuhi standar internasional.

Dengan demikian, UMKM dapat melangkah ke dunia ekspor dengan percaya diri, mengeksplorasi peluang pasar global, dan berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan pelaku bisnis dapat bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan UMKM dalam ekspansi pasar internasional. Melalui persiapan yang matang, UMKM bukan hanya dapat mengurangi risiko, tetapi juga memperkuat posisinya dalam kancah global.