Sebagai Wajib Pajak yang baik, membayar pajak tepat waktu memang sudah sepatutnya dilakukan. Jenis pajak itu sendiri pun sangat beragam. Salah satunya PPN. Apa itu PPN? Untuk mengetahuinya, Anda bisa simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Definisi Apa Itu PPN
Perlu untuk Anda ketahui, PPN merupakan singkatan dari Pajak Pertambahan Nilai. Pajak ini adalah pungutan terhadap setiap proses distribusi, transaksi, maupun perdagangan jual beli jasa ataupun produk dalam negeri. Nantinya pajak ini dibebankan pada pemerintah, badan usaha, maupun Wajib Pajak pribadi.
Dalam prosesnya, pajak ini sifatnya objektif, non kumulatif, dan tak langsung dengan objek tertentu. Adapun objek PPN di antaranya yaitu impor Barang Kena Pajak (BKP) dan pemanfaatan Jasa Kena Pajak (JKP) yang berasal dari luar daerah Pabean di dalam daerah Pabean. Selain itu, objek PPN juga mencangkup penyerahan BKP dan JKP yang dilakukan oleh pengusaha di dalam daerah Pabean.
Ada pula pemanfaatan BKP tak berwujud di dalam daerah Pabean yang asalnya dari luar daerah Pabean. Lalu yang terakhir, ekspor JKP ataupun BKP berwujud maupun tak berwujud yang dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Dengan objek tersebut, PPN disetor dan dilaporkan oleh pihak penjual yang berperan sebagai PKP. Adapun batas waktunya yaitu setiap akhir bulan. Batas waktu ini harus diperhatikan dengan baik agar tak terjadi keterlambatan.
Jasa dan Barang yang Tidak Kena PPN
PPN tidak berlaku untuk semua jasa dan barang. Nyatanya ada beberapa jasa dan barang yang bebas PPN karena ada pertimbangan tertentu. Seperti pertimbangan sosial, budaya, dan ekonomi. Adapun jasa yang bebas PPN di antaranya yaitu jasa kesehatan, jasa sosial, jasa pendidikan, jasa tenaga kerja, jasa asuransi, jasa keuangan, hingga jasa angkutan umum.
Sementara untuk barang yang bebas PPN meliputi barang kebutuhan pokok. Sebut saja jagung, beras, kedelai, sagu, daging, dan garam. Selain itu, telur, buah, sayur, susu, dan gula juga tak dikenai PPN. Lebih lanjut, vaksin, kitab suci, dan buku pelajaran juga bebas PPN.
Berbicara mengenai jasa dan barang yang bebas pajak, pada dasarnya PPN memiliki 2 jenis. Jenisnya yaitu PPN tidak dipungut dan PPN dibebaskan. Sekilas kedua istilah tersebut tampak sama, namun nyatanya memiliki makna yang berbeda.
Perlu dipahami bahwa PPN tidak dipungut berarti pajak yang memberikan tarif 0%. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa sebenarnya terkena PPN, tetapi mendapat fasilitas 0% sehingga tak perlu membayar.
Sedangkan untuk PPN dibebaskan adalah benar-benar tidak kena pajak. Dari definisi tersebut, keduanya kini sudah bisa dibedakan bukan? Pemberlakuan PPN tersebut pun sudah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No 268/PMK sehingga memiliki kekuatan hukum yang sah.
Besaran Tarif PPN
Selain mengetahui pengertian apa itu PPN, tentu akan terasa lengkap apabila juga memahami berapa besaran tarifnya. Tarif PPN mulanya hanya 10%, namun naik menjadi 11% di tahun ini. Yang dimulai pada tanggal 1 April 2022. Adanya penambahan tarif ini telah tercantum dalam peraturan perundang-undangan no 7 tahun 2021 mengenai HPP (Harmonisasi Peraturan Perpajakan).
Sebagian pihak menyayangkan adanya peningkatan persentase PPN ini. Meski begitu, tentu bukan keputusan sepihak dalam melakukannya. Ada alasan tersendiri kenapa langkah ini diambil lantas diterapkan jadi keputusan bersama. Adapun alasannya tak lain untuk menunjang perekonomian masyarakat.
Sebagaimana yang kita tahu bahwa sebagian besar pendapatan negara berasal dari pembayaran pajak. Pajak ini nantinya akan tersalurkan untuk menyeimbangkan APBN dan meneruskan pembangunan. Oleh karena itu, tak mengherankan apabila ada pembenahan pajak seiring berjalannya waktu.
Di balik kontra yang muncul, ternyata ada segudang manfaat. Adanya penyesuaian besaran tarif PPN ini nyatanya mampu menciptakan keadilan. Mengapa demikian? Hal ini karena bagi kalangan masyarakat yang mampu, maka akan membayar lebih besar.
Sementara untuk kalangan tidak mampu, bisa dibantu. Dengan prinsip gotong-royong, maka adanya penyesuaian PPN ini tentu patut diapresiasi.
Dalam penghitungan PPN pun ada rumus tersendiri. Dengan begitu, bukan asal hitung yang pastinya akan menimbulkan konflik perselisihan. Adapun rumus penghitungan PPN yaitu tarif PPN x DPP. Dalam hal ini berarti 11% x DPP. DPP ini sendiri merupakan singkatan dari Dasar Pengenaan Pajak.
Pentingnya PPN
Anda tentu sudah memahami apa itu PPN bukan? Tak bisa dipungkiri bahwa PPN sangat penting keberadaannya, baik itu untuk masyarakat, pemerintah atau negara, dan berbagai kalangan lainnya.
Keberadaan PPN memberikan dampak positif di berbagai bidang kehidupan. Lantas apa saja dampak positif tersebut? Berikut ulasan lengkapnya.
Butuh jasa konsultan pajak di Semarang? Kami adalah layanan konsultan pajak Semarang profesional dan sudah berpengalaman serta sudah dipercaya ratusan ribu pelanggan di Indonesia.
#Bisa Mengurangi Beban Pajak
Salah satu pentingnya PPN yaitu bisa mengurangi beban perpajakan Jika melakukan Transaksi sesama Suplier yang Ber PPN (Ber PKP). Hal ini dapat terlihat apabila dibandingkan dengan jenis pajak yang lainnya.
#Instrumen Kebijakan
Selain mengurangi beban pajak, PPN juga berperan penting sebagai instrumen kebijakan pemerintah dalam memengaruhi produksi dan konsumsi.
#Untuk Pembangunan Negara
Pentingnya PPN juga berkaitan dengan pembangunan negara. Hal ini dikarenakan pajak yang dibayar Wajib Pajak akan tersalurkan untuk membiayai pengeluaran umum. Selain itu, pajak juga digunakan untuk melanjutkan pembangunan nasional.
Dengan adanya pembangunan negara, maka terbukanya lapangan kerja juga meningkat. Dengan begitu, pajak sama saja bisa berfungsi untuk meminimalisir pengangguran yang ada di Indonesia.
#Menekan Inflasi
Inflasi bisa ditekan dengan adanya pajak. Bagaimana caranya? Caranya mudah. Pajak masuk dan keluar akan mengatur pengedaran uang secara lebih efektif. Dengan demikian, keberadaan uang di masyarakat bisa stabil. Lonjakan kenaikan jumlah uang bisa terkendali dengan baik.
#Fungsi Anggaran
Adanya PPN juga berperan penting sebagai fungsi budgeting atau anggaran. Bukan rahasia lagi, mengingat setiap pembayaran pajak, baik itu pajak masukan ataupun pajak keluar, akan mempengaruhi anggaran negara.
Bahkan bisa dibilang bahwasanya pajak menjadi sumber dana atau pendapatan negara yang nantinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Hal ini juga memberikan manfaat bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
#Bisa Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Bayar Pajak
Dengan adanya PPN juga bisa memudahkan pemerintah dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan bayar pajak. Hal ini bisa diketahui dengan melihat apakah pajak masukan lebih besar daripada pajak keluar. Jika iya, maka pajak yang dibayarkan oleh Wajib Pajak masih kurang. Hutang pajak ini pun harus segera dilunasi.
Begitupun sebaliknya. Apabila pajak keluaran lebih besar dibanding pajak masuk, maka Wajib Pajak kelebihan bayar pajak. Kelebihan pembayaran ini nantinya akan dikompensasi di bulan berikutnya.
Alhasil, Wajib Pajak akan merasa diringankan dalam pembayaran pajak di bulan selanjutnya. Oleh karena itu, mengenal lebih dekat akan pentingnya PPN akan berdampak baik bagi siapa saja. Tak terkecuali Anda nantinya dalam hal pembayaran pajak.
Kini Anda sudah memahami apa itu PPN lengkap dengan informasi penting lainnya. Hal yang pasti, bagi Anda yang menyandang status sebagai Wajib Pajak, harus membayar pajak tepat waktu. Pasalnya, semua keuntungannya akan kembali ke diri Anda sendiri.