Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah sektor bisnis yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. IKM merujuk pada usaha kecil dan menengah yang beroperasi dalam skala yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan besar.
Meskipun skala operasionalnya lebih kecil, IKM memiliki daya saing yang kuat dalam hal fleksibilitas, responsif terhadap perubahan pasar, dan keberagaman produk dan layanan yang ditawarkan. IKM juga sering kali menjadi sumber inovasi dan kreativitas dalam bisnis. Mereka memiliki keunggulan dalam menjawab kebutuhan lokal, mempertahankan tradisi dan kearifan lokal, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, IKM sering menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses modal, sumber daya manusia terbatas, dan keterbatasan akses pasar yang luas. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah dan berbagai lembaga terkait sangat penting untuk membantu pengembangan dan pertumbuhan IKM. Bantuan dalam bentuk pelatihan, pendampingan, akses ke pasar, pembiayaan, dan pengembangan teknologi dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan IKM.
Pengertian IKM Menurut Para Ahli
Pengertian IKM dapat berbeda-beda di setiap negara, tergantung pada kriteria dan ukuran yang digunakan. Namun, pada umumnya, IKM diidentifikasi berdasarkan kriteria jumlah karyawan, total aset, dan pendapatan usaha.
IKM memiliki peran strategis dalam perekonomian karena kontribusinya yang signifikan terhadap lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan inovasi. Banyak negara memberikan perhatian khusus pada pengembangan IKM melalui kebijakan dan dukungan yang meliputi akses pendanaan, pelatihan, akses pasar, serta pengembangan teknologi dan manajemen.
Terdapat berbagai pengertian Industri Kecil dan Menengah (IKM) menurut para ahli. Berikut adalah beberapa pengertian IKM menurut mereka:
- Menurut Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia, IKM adalah usaha produktif yang memiliki kriteria usaha mikro, kecil, atau menengah. Kriteria tersebut mencakup jumlah aset, jumlah tenaga kerja, dan omzet usaha.
- Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), IKM didefinisikan sebagai usaha yang memiliki kriteria jumlah tenaga kerja dan nilai investasi yang ditetapkan oleh BPS.
- Menurut Hadi Soesastro, seorang ekonom dari Universitas Indonesia, IKM adalah usaha kecil dan menengah yang bergerak dalam sektor riil, seperti industri, perdagangan, dan jasa.
- Menurut Ichsan Firmansyah, seorang pakar ekonomi, IKM adalah usaha yang memiliki karakteristik modal terbatas, teknologi sederhana, skala operasional kecil, dan penggunaan tenaga kerja yang cukup intensif.
- Menurut Rizal Syarief, seorang ekonom dari Universitas Padjajaran, IKM adalah sektor usaha yang memiliki peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Meskipun ada variasi dalam pengertian IKM, kesamaan yang dapat diidentifikasi adalah bahwa IKM adalah usaha dengan skala operasional yang lebih kecil, menggunakan modal terbatas, dan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Jenis IKM
Jenis-jenis IKM dapat bervariasi tergantung pada sektor industri dan karakteristik usaha. Beberapa contoh jenis IKM antara lain:
- IKM Manufaktur: Meliputi usaha pengolahan makanan, tekstil, kerajinan, furnitur, dan sektor manufaktur lainnya.
- IKM Jasa: Meliputi usaha jasa seperti perhotelan, pariwisata, transportasi, jasa konsultasi, jasa reparasi, dan sektor jasa lainnya.
- IKM Kreatif: Meliputi usaha dalam industri kreatif seperti seni dan budaya, desain, fashion, film dan musik, dan sektor kreatif lainnya.
Apa Beda UKM dan IKM?
Perbedaan antara IKM dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terletak pada cakupan dan ukuran usahanya. Secara umum, UKM mencakup segmen bisnis yang lebih luas, termasuk IKM. UKM mencakup usaha kecil, menengah, dan mikro, sedangkan IKM hanya merujuk pada skala usaha kecil dan menengah.
UKM memiliki cakupan yang lebih luas karena mencakup usaha mikro, yang biasanya memiliki skala yang lebih kecil dari IKM. Usaha mikro sering kali merupakan usaha individu atau rumah tangga dengan karyawan yang sangat terbatas atau bahkan tanpa karyawan. Dalam beberapa negara, UKM juga mencakup usaha menengah yang lebih besar.
Dalam hal ini, perbedaan utama antara IKM dan UKM adalah dalam hal skala dan ukuran usaha. IKM umumnya memiliki kriteria yang lebih ketat dalam hal jumlah karyawan, total aset, dan pendapatan usaha. Sementara itu, UKM mencakup segmen yang lebih luas termasuk usaha mikro dan menengah.
Secara keseluruhan, IKM dan UKM memiliki peran penting dalam perekonomian dengan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, dan inovasi. Pengembangan IKM dan UKM menjadi fokus penting bagi pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung perkembangan sektor bisnis yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan dan keberhasilan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Semarang, Trust Tax Consultant siap menjadi mitra konsultan pajak terpercaya bagi Anda. Dengan pemahaman mendalam tentang aturan perpajakan yang relevan dengan IKM, kami menyediakan layanan konsultasi yang spesifik dan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Tim ahli kami akan membantu Anda memenuhi kewajiban perpajakan dengan efisiensi dan kepatuhan yang tinggi, sambil memberikan saran strategis untuk meningkatkan efektivitas keuangan dan pertumbuhan bisnis Anda.